Pengertian Table Manners
Pengetahuan tentang pengertian Table Manners dan keterampilan Table Manners bagi setiap petugas protokol adalah mutlak dan wajib dimiliki, karena yang pasti, keterlibatan dalam pelaksanaan tugas pada acara jamuan kenegaraan/resmi (state banquet atau diplomatic function) yang dilaksanakan di instansi masing-masing maupun di tempat lainnya tidak dapat dihindari.
Pengertian
Table Manners adalah suatu tata cara makan yang baik dan
benar, sesuai ketentuan dan kelaziman yang berlaku secara Internasional.
Termasuk didalamnya adalah tata cara menggunakan peralatan makan untuk jenis makanan
yang berbeda.
Adapun manfaat dari mengetahui
pengertian dan memiliki pengetahuan mengenai Table Manners adalah mengetahui
dan memahami bagaimana seharusnya makan dan minum yang baik dan benar sesuai tata
cara pergaulan internasional, sehingga dapat mengangkat harkat dan martabat
dari seseorang untuk menciptakan hubungan yang baik dan harmonis dengan siapapun
juga. Selain itu, dalam hubungan diplomatik, terdapat beberapa manfaat lain
dari suatu jamuan (PPN, 2005):
1)
Negosiasi, lobi, dan untuk mengetahui sikap/posisi kebijakan pemerintah negara
lain terhadap suatu permasalahan untuk kepentingan negaranya;
2)
Memperoleh infomrasi aktual mengenai permasalah aktual yang sedang berkembang;
3)
Menyampaikan keinginan dalam urusan yang memerlukan pendapat dan saran dari
berbagai pihak; dan
4)
Menampilkan atau mempromosikan cita rasa dan kebudayaan bangsa.
Secara umum, table manner
dilaksanakan di tiga tempat:
1)
Hotel atau restoran;
2)
Jamuan makan resmi di kediaman pribadi;
3)
Jamuan kenegaraan (State Banquet atau diplomatic function).
Secara umum dan lazim, menjamu
tamu dengan table manner dilakukan di restoran (selain jamuan kenegaraan). Dalam
hal ini, perlu juga diketahui tentang dua macam restoran:
1) Formal Restaurant
Apabila
pelaksanaan dilakukan di restoran ini, maka semua tamu harus berbusana resmi dan
lengkap. Begitupun petugas pelayannya, biasanya berseragam resmi, pelayannya
umunya ready plate atau banquette with fix menu, makanan yang disajikan mewah dan
mahal. Restoran ini populer untuk menjamu mitra bisnis, juga dikenal sebagai
“Main Dining Room” atau “Super Club”.
2) Informal Restaurant
Pada
pelaksaan jamua ditempat ini, maka busana yang dikenakan tamu bebas/santai. Adapun
jenis pelayanan yang diberikan adalah umumnya dengan “American Service”, harga makannya
masih relatih terjangkau (middle to high class people). Juga lebih dikenal
sebagai Coffe Shop, Fast Food, Cafetaria dll.
Ketika mengadiri acara
jamuan formal, maka sangat perlu untuk memahami etiket dan tata cara yang
berlaku secara universal untuk menghindari hal-hal yang dapat merusak suasana dalam
jamuan, mempermalukan dan merusak citra diri sendiri maupun citra bangsa.
Ada dua jenis jamuan yang berlaku
secara internasional, yaitu jamuan duduk dan jamuan berdiri. Adapun penjelasan
kedua jenis jamuan tersebut adalah:
1)
Jamuan dengan posisi hadirin duduk terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
·
fix menu atau d’hote banquettete, adalah
jenis jamuan dengan menu makanan yang lengkap dan disajikan oleh pelayan secara
teratur satu persatu, mulai dari makanan pembuka hingga penutup. Formasi tempat
duduk juga sudah diatur sedemikian rupa;
·
Buffet yang cara penyajian jamuannya dilakukan
dalam bentuk prasmanan, dimana para tamu mengambil makanannya sendiri pada meja
yang disediakan khusus untuk hidangan. Tempat duduk tamu dapat bebas memilih di
mana saja dan tidak ditentukan secara formal. Kecuali untuk tuan rumah atau
tamu khusus.
2)
Jamuan dengan posisi hadirin berdiri terbagi menjadi dua jenis pula:
·
Standing party atau reception, atau lebih
dikenal juga dengan istilah standing buffett. Dalam jamuan jenis ini, seluruh tamu
undangan akan berdiri sejak acara di mulai hingga selesai. Menu makanan yang disiapkan
biasanya sama dengan fix menu. Dalam jamuan sperti ini, bisanya ada pelayan yang
akan berjalan membawa makanan kecil atau minuman;
·
Kedua adalah cocktail party. Jamuan ini mirip
dengan pola pelayanan pada standing buffet. Namun, yang lebih mendominasi adalah
aneka minuman beserta makan kecil (refreshments) dan tidak ada penyediaan
makana dengan fix menu.
Dalam hal etiket jamuan, ada
beberapa hal yang sangat penting yang semestinya dipahami dan dilaksanakan untuk
menunjang kelancaran acara jamuan yang dihadiri. Beberapa hal tersebut adalah sebagai
berikut:
Cara berbusana:
Umumnya, ketentuan mengenai cara
berbusana (dress code) tertera dengan jelas dalam undangan dari tuan rumah (host).
Namun, umumnya, pakaian pria dari kalangan sipil mengenakan jas lengkap atau Pakaian
Sipil Lengkap (PSL) warna gelap (dark suit). Pria dari kalangan militer
mengenakan Pakaian Dinas Upacara 2 (PDU 2) atau service dress.
Khusus di Indonesia atau di
kantor perwakiIan Indonesia di luar negeri, lazimnya dapat menggunakan batik
lengan panjang dan wanita dengan pakaian nasional (national dress) berupa
kebaya (tergantung jenis acara dan undangan). Hadirin wanita pada umunya menyesuaikan
dengan pakaian pria;
Disiplin waktu:
Usahakan untuk datang di lingkungan/kompleks
acara minimal setengah jam (30 menit) dari waktu yang ditentukan dalam
undangan. Preseance lebih rendah harus tiba lebih awal di tempat acara;
Cara berbicara:
Pada saat acara berlangsung,
sebaiknya tetap tenang dan tidak saling berbicara, terutama saat perwakilan penyelenggara,
tamu VIP, atau tuan rumah sedang berbicara. Pada saat bersantap, sabaiknya
hindari berbicara pada saat mulut penuh makanan, jangan menyela pembicaraan
orang lain, dan usahakan teman bicara juga memahami isi pembicaraan pada saat
mengobrol bersama di meja makan;
Cara duduk dan berdiri:
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan:
·
Dahulukan tamu wanita/istri/pasangan untuk duduk
lalu diikuti oleh pria;
·
Duduk dengan tegak namun santai namun tidak
bersandar pada sandra kursi;
·
Aturlah posisi duduk agar kursi tidak
berjarak jauh dari meja;
·
Letakkan tangan pada sisi dari Table cover
atau di lengan kursi;
·
Usahakan agar siku selalu dalam posisi yang dekat
dengan tubuh;
·
Matikan atau atur telepon genggam ke posisi diam
(silent)/bergetar saat memasuki ruangan dan jangan menelpon saat sedang berada dimeja
makan. Apabila terpaksa harus menerima telepon yang sangat penting, mintalah ijin
kepada rekan yang ada dimeja makan dan terimalah telepon di luar ruangan
jamuan;
·
Gunakan lap yang disesian hanya untuk membersihakan
makanan, bukan untuk membersihkan wajah;
·
Bagi wanita yang membawa tas, biasanya di
sediakan gantungan kecil khusus di kursi, meja kecil dekat meja/kursi atau jika
tidak disediakan diletakkan di atas pangkuan;
·
Apabila ingin ke kamar kecil, mintalah ijin kepada
tuan/nyonya rumah/rekan di meja makan. Apabila wanita yang meminta ijin, maka semua
pria harus berdiri sebelum wanita tersebut meninggalkan dan kembali ke meja
makan, dan lain sebagainya.
Cara makan dan minum:
·
Buka dan letakkan serbet di pangkuan anda;
·
Pergunakan peralatan makan yang terletak paling
luar sebelah kanan dengan pasanganya di sebelah kiri (kalau ada) untuk makanan
pertama, dan seterusnya;
·
Peralatan makan yang terletak disebelah atas napkin/show
plate adalah untuk hidangan penutup;
·
Minumlah disaat mulut tidak berisi makanan;
·
Tidak menimbulkan suara gaduh saat cutlery
(pisau garpu) beradu dengan piring;
·
Garpu untuk membawa makanan ke mulut, pisau
untuk memotong hendaknya digunakan secara wajar;
·
Hadirin dengan preseance lebih rendah sebaiknya
menyesuaikan diri porsi dan kecepatan menyantap hidangan terhadap hadirin dengan
preseance lebih tinggi;
·
Bila makan hendaknya makanan digerakkan menuju
mulut, bukan sebaliknya;
·
Jangan menimbulkan suara saat memakan sup;
·
Jangan lupakan satu hal yang umum, jangan lupa
untuk selalu mengatakan ‘tolong’ dan ‘terima kasih’ setiap kali anda meminta bantuan
dan lain sebagainya.
Cara toast dan berpamitan:
Pada saat toast diharapkan
seluruh hadirin berdiri. Pada posisi ini, host akan memberikan kata sambutan
singkat yang ditujukan kepada guest of honor dengan mengajak seluruh hadirin mengangkat
gelas dan menyentuhkannya dengan lembut kepada gelas guest of honor dan dengan
hadirin di sebelahnya. Sesudahnya, guest of honor memberikan balasan untuk
pertama kalinya. Dalam hal berpamitan, guest of honor beserta pendamping akan mendapatkan
kesempatan pertama. Tuan dan nyonya rumah akan menerima ucapan terima kasih dari
para tamu/undangan lainnya yang berpamitan setelahnya sesuai preseance (Heine
2008; KPN 2005 dalam Nugroho, Taufik, dan Erawanto , 2013).
No comments