Hakikat Membaca Pemahaman

Hakikat Membaca Pemahaman


Hakikat Membaca

Apa Hakikat Membaca Pemahaman? Membaca merupakan suatu kemahiran berbahasa yang melibatkan berbagai keterampilan diantaranya ketelitian  indra penglihatan dan konsentrasi pemikiran.  Kedua unsur tersebut bekerja sesuai secara simultan atau serentak. Seperti pendapat yang menyatakan bahwa “membaca merupakan serangkaian kegiatan pemikiran seseorang yang dilakukan secara penuh perhatian  untuk memahami makna atau keterangan yang disajikan indra penglihatan dalam bentuk lambang dan tanda lainnya” (Liang Gie, 1995:17). Jadi, membaca merupakan suatu proses yang dimanfaatkan pembaca untuk memperoleh informasi yang hendak disampaikan penulis melalui bahasa tertulis. Proses ini menuntut agar rangkaian kata atau kelompok kata yang tertulis dan tersusun itu menjadi bermakna. Dengan demikian, maka segala pesan yang hendak disampaikan penulis kepada pembaca akan tersimpan dengan baik.

Tentang membaca memang banyak yang berbeda sudut pandangnya, tetapi pada hakekatnya mengacu  pada satu     makna yaitu suatu kegiatan yang berkenaan dengan bahasa dan sebagai suatu proses pemahaman terhadap bahasa tulis. Seperti menurut Dechant membaca bukan hanya mengenal lambang-grafis semata tetapi kemampuan menangkap makna yang ada pada materi yang  tercetak (Dechant, 1987:17).sependapat dengan Nurhadi yang menyatakan bahwa “membaca adalah usaha mengolah  bahan bacaan yang berupa simbol-simbol tertulis berisi pesan-pesan, sehingga untuk mengolah bahan tadi diperlukan sejumlah pengetahuan dan pengalaman tentang materi yang sesuai dengan bahan bacaan (Nurhadi, 1997:13). Adanya pengalaman yang dimiliki oleh pembaca akan mempermudah pembaca dalam memahami suatu bacaan. Hal ini terjadi   karena referensi mengenai bacaan sudah dimiliki oleh  pembaca. Proses membaca juga dapat menjembatani konsep pemikiran yang  berbeda antara penulis dengan pembaca sehingga menciptakan satu konsep pemikiran. Proses ini didukung oleh Tarigan adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Tarigan, 1986:56).

Berbeda dengan yang mengatakan bahwa membaca sebagai alat utama yang harus dimiliki orang   yang menghendaki hidup yang baik (Nurhadi, 1997). Hal ini dipertegas lagi bahwa membaca pada dasarnya proses penyusunan kembali pola-pola kalimat yang tercetak denngan pengertian ide-ide informasi dan pesan yang tertuang dalam kalimat  itu (Tampubolon, 1990:5). Dengan demikian, membaca merupakan suatu proses memahami lambang-lambang tertulis dengan maksud untuk memperoleh ide, informasi dan pesan yang terdapat dalam bahasa tulis serta menjadi alat utama manusia jika ingin hidup yang baik.

Tentang membaca juga dipertegas bahwa “membaca adalah prses pengolahan bacaan secara aktif, kreatif, dan kritis dengan tujuan memperoleh pemahaman yang bresifat menyeluruh tentang bacan itu, dan penilaian terhadap keadaan, nilai, fungsi dan dampak bacaan itu (Oka, 1983:17). Pendapat lain mengatakan bahwa”dalam belajar mengajar membaca dipandang sebagai proses menuju pemahaman sebagai produk yang dapat diukur (Ahmadi, 1990:22). Jadi dalam dunia pendidikan menjadi jantungnya, bagi siswa untuk memperoleh prestasi belajar.

Berasarkan pernyataan-pernyataan para ahli membaca tersebut dapat disimpulkan bahawa membaca adalah suatu proses yang dilakukan secara rekontruksi aktif atau penyusunan kembali dengan melisankan secara aktif dan kritis, kreatif untuk menuju suatu pemahaman. Jadi bukan sekedar mengenal lambang praktis tetapi juga merupakan alat utama yang harus dimiliki seseorang untuk memperoleh informsi yang bertujuan baik secara akademik maupun hanya sebagai pemenuhan minat, serta menjadi jantungnya suatu pendidikan. Dalam memahami suatu bacaan tentu memerlukan proses berpikir dan bernalar yang melibatkan organ tubuh yakni indra mata yang sangat berperan sekali dan indra pendengaran serta kemampuan untuk mengolah bacaan secara aktif dan kreatif, kritis agar mempreoleh pemahaman dan penilaian terhadap keadaan, nilai fungsi dan pengaruh bacaan sehingga mendapatkan pengetahuan dalam bentuk ilmu dengan menetapkan tujuan membaca terlebih dahulu.

 

Hakikat Membaca Pemahaman

Membaca pemahaman terdiri dari dua  kata, yaitu membaca dan pemahaman. Kemampuan memahami bacaan tergantung pada kemampuan pembaca untuk menentukan gagasan pokok pada isi yang terdapat dalam bahasa tulis, baik itu secara tersurat maupun yang  tersirat. Hal itu disebabkan pembaca pemahaman adalah membaca untuk mengerti ide pokok, detail yang  penting, dan seluruh pengertian (Sudarsono, 1993:58). Karena itu membaca pemahaman menuntun  untuk mencari, menentukan, dan membedakan gagasan pokok dan gagasan sampingan (Suyitno,1985:50). Dengan demikian, dalam memahami bacaan secara mendalam selain tahu simbol-simbol yang tertulis juga harus berpikir yang kritis tentang apa yang dikatakan pengarang.

 

Hal  ini diperjelas pula oleh Burhan yang mengatakan bahwa “membaca pemahaman merupakan perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerja sama beberapa keterampilan, yaitu mengamati, memahami, dan memikirkan (Burhan, 1971:90).

Dari beberapa pengertian membaca pemahaman yang dikemukakan di atas, jelas terlihat perbedaan kata-kata tertentu seagai penekanan, namun intinya sama yaitu memahami isi yang terkandung dalam bacaan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa menbaca pemahaman adalah mencari, menemukan dan memahami gagasan (ide) pokok, detail penting, dan seluruh pengertian yang terkandung dalam bacaan dengan tujuan memperoleh informasi dan pengalaman luas serta memahami isinya baik secara tersirat maupun tersurat. Jadi kegiatan membaca pemahaman merupakan kegiatan yang penekanannya diarahkan pada keterampilan memahami dan menguasai isi bacaan (Bistok, 1986:516). Maksud pernyataan ini adalah seseorang yang memiliki kemampuan membaca pemahaman, tentunya akan mudah untuk memahami isi  bacaan secara menyeluruh sesuai dengan apa yang dimaksud oleh si penulis.

Batasan tentang membaca pemahaman sebagai berikut:

Membaca pemahaman (reading for understanding) yang dimaksudkan di sini adalah sejenis membaca yang  bertujuan memahami: (a) Standar-standar atau norma-norma kesusastraan (literary standar), (b) Resensi kritis (critical review), (c) Drama tulis (prented drama), (d) Pola-pola fiksi (patterns of fiction) (Tarigan, 1986:56).

 

            Dalam pernyataan di atas, terlihat bahwa membaca pemahaman merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menilai dan memahami secara menyeluruh apa yang dibaca dan pembaca dituntut untuk berpikir kritis agar dapat  mengetahui kehidupan-kehidupan yang nyata atau hanya imajinasi pengarang, mengetahui pengetahuan yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupannya, mengetahui unsur-unsur pembangun dalam suatu  karya fiksi. Semua itu dikuasai oleh pembaca jika mereka melakukan kegiatan membaca pemahaman.

Untuk dapat memahami secara menyeluruh suatu  buku, pembaca dituntut untuk membaca secara cermat dan teliti, sebab membaca pemahaman menuntut seseorang untuk terus  menerus berjaga-jaga, menilai dan mempertimbangkan setiap point-point pikiran atau ide yang dituangkan dalam suatu bacaan. Sehingga apa yang disampaikan penngarang dapat dengan mudah dipahami pembaca. Di samping itu, untuk dapat memahami makna teks bacaan secara keseluruhan, pembaca hendaknya menguasai komponen-komponen, pembaca berikut ini: (1) penngembangan / penguasaan kosa kata, (2) mengguasai pemahaman literal, (3) memiliki pemahaman inferensial, (4) keterampilan membaca kritis, (5) apresiasi.

Kelima penguasaan membaca ini menjelaskan bahwa pemahaman terhadap makna teks akan terlihat dari kemampuan pembaca dalam memahami kata-kata yang digunakan penulis, yaitu kemampuan memahami  makna tersurat (literal), kemampuan dalam menarik kesimpulan isi wacana inferensial / tersirat, mampu memberikan penilaian terhadap apa yang dibacanya kritis serta dapat menghayati / merasakan suasana yang ada dalam cerita dan menerapkannya dalam kehidupannya (apresiasi).

Kemampuan-kemampuan  yang harus dimiliki oleh pembaca pemahaman tersebut menunjukkan bahwa akan membaca pemahaman memiliki hubungan yang erat dengan kegiatan membaca yang lain. “Dalam hubungannya dengan kegiatan membaca  pemahaman, ada tuga tingkatan kemampuan membaca yaitu: kemampuan membaca literal, kritis, dan kreatif” (Nurhadi, (1987:124). Hal ini terbukti bahwa ketiga jenis  membaca jenis membaca ini merupakan jenjang dalam membaca, dengan kata   lain seseorang yang memiliki kemampuan membaca   yang cukup baik berarti ia akan memiliki kemudahan dalam membaca literal, kritis, dan kreatif.

Setiap kegiatan membaca memiliki tujuan tersendiri, begitu pula dengan kegiatan membaca pemahaman. Secara umum program membaca pemahaman mempunyai tujuan agar siswa dapat:

(a)    menemukan ide pokok dari kalimat, paragraf, atau wacana,

(b)   memiliki butir-butir penting,

(c)    mengikuti petunjuk-petunjuk,

(d)   menentukan organisasi bacaan,

(e)    menemukan citra visual dan cerita lainnya dari bacaan,

(f)    menarik kesimpulan,

(g)   menduga makna dan meramalkan dampak-dampak dan kesimpulan,

(h)   menerangkan apa yang telah dibaca,

(i)     membedakan fakta dan pendapat,

(j)     memperoleh informasi (Tarigan, 1986:1.2)

 

berdasarkan tujuan umum di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca pemahaman memiliki tujuan untuk mendapatkan informasi melalui pengungkapan makna seluruh bacaan serta menghubungkan arti makna tersebut satu dengan yang lain. Untuk itu menguji kemampuan siswa dalam membaca pemahaman guru dapat mengujinya dengan membuat instrumen tes membaca pemahaman.

Dari   beberapa pengertian membaca pemahaman  yang dikemukakan di atas, terlihat perbedaan kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun intinya sama, yaitu  memahami isi yang  terkandung dalam bacaan. Maka dapat disimpulkan membaca pemahaman adalah salah satu  jenis kegiatan membaca yang dilakukan dengan mencari, meneukan dan memahami gagasan (ide) pokok, detail penting, dan seluruh penngertian yang terkandung dalam bacaan baik secara tersurat (literal) maupun tersirat (inferensial). Jadi, membaca pemahaman tidak hanya memperoleh informasi dan pengalaman yang luas, tetapi juga memberikan pemahaman secara apresasi.

No comments